Senin, 30 Januari 2017

Contoh Kasus Neuropsikologi : Kesadaran


Ini adalah salah satu contoh kasus yang pernah saya dapatkan dalam tugas neuropsikologi. Semoga bermanfaat. Dan jika ada masukan, let me know :)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgthnT0YrLJcKVDnHTv5suF2_PGeDdP9QyoDHOnYTMMygh05Ng18CnhMX8LTHFnsh9zRM_EfiFRYWtywhdkLryTi5vMTXOuvHvJXdq4sdB-D1u9_xWL4m73za_Vvv7ZzrANaX04tRuBIeA/s320/pingsan.png


Kasus 1 : Seorang ibu meloporkan anaknya jatuh dari sepeda, katanya pingsan, tapi dia masih bisa pulang sendiri naik sepeda.
 

Teori Kesadaran

Anak pada kasus ini pingsan setelah terjatuh dari sepeda, kasus pingsan merupakan kasus ketidaksadaran.  Secara fisiologis, mekanisme kesadaran terdapat pada batang  otak. Kesadaran menurun secara fisiologis pada keadaan mengantuk, tidur dan menurun patologis pada gangguan, kerusakan bagian-bagian otak yang menggurus kesadaran.  
Faktor apa pun yang mengganggu fungsi sistem retikularis aktivans asendens akan menyebabkan kesadaran menurun, mungkin hingga koma da kematian. Pada gegar otak, terjadi guncangan di perbatasan pons dan mesensefalon yang mengganggu fungsi sistem retikularis di sini dan menyebabkan kesadaran menurun. Terjadinya edema di daerah ini, dapat menimbulkan keadaan yang disebut status grogi. Hal ini mungkin terjadi pada trauma kepala, di antaranya ketika bertinju. Sang pasien dapat melakukan kegiatan di rumah sehari-hari di dalam keadaan kesadaran menurun disertai amnesia setelah siuman.
Tingkat-tingkat penurunan kesadaran.
Secara kualitatif, tingkat-tingkat kesadaran ialah sebagai berikut:
1.      Apatis, yaitu tiada perhatian terhadap sekelilingnya dan diri sendiri.
2.      Somnolen, yaitu keadaan mengantuk, cenderung tidur, dapat dibangunkan.
3.      Sopor, yaitu keadaan seperti tidur lelap, tetapi dapat disadarkan. Dengan rangsang nyeri, ada reaksi gerakan atau membuka mata, tetapi kesadaran cepat menurun lagi.
4.      Koma. Pada koma lebih ringan, masih ada reaksi terhadap rangsang nyeri, refleks-refleks tendo masih ada. Pada koma berat tidak ada rekasi lagi.
Secara kuantitatif, tingkat kesadaran diukur dengan skala koma Glasgow atau skala koma lainnya. Skala koma Glasgow adalah metode klinis paling umum yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan cedera otak (GCS; Teasdale & Jennett, 1974). GCS tarif respon verbal, perilaku membuka mata, dan respon motor terbaik dalam skala mulai dari poin 3 sampai 15.
GCS sensitif terhadap cedera kepala sedang dan berat dan berguna untuk memprediksi hasil neurobehavioral. Cedera kepala diklasifikasikan sebagai berikut :
a.                   Cedera ringan : setidaknya 13 poin
b.                   Cedera sedang : 9-12 poin
c.                   Cedera parah : 8 atau sedikit poin
Pada seluruh kasus ketidaksadaran perlu diingat, bahwa semua tes psikologis baru boleh dilakukan setelah kesadaran normal.

Daftar Pustaka:
Markam, SS. 2006. Dasar-Dasar Neuropsikologi Klinis. Sagung Seto: Jakarta
Snyder P.J. & Nussbaum. 1995. Neuripsychological Assesement

Sumber gambar: disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar