Ini adalah salah satu contoh kasus yang pernah saya dapatkan dalam tugas neuropsikologi. Semoga bermanfaat. Dan jika ada masukan, let me know :)
Kasus 1 : Seorang ibu meloporkan anaknya jatuh
dari sepeda, katanya pingsan, tapi dia masih bisa pulang sendiri naik sepeda.
Teori Kesadaran
Anak pada kasus ini pingsan setelah terjatuh dari sepeda,
kasus pingsan merupakan kasus ketidaksadaran.
Secara fisiologis, mekanisme kesadaran terdapat pada batang otak. Kesadaran menurun secara fisiologis
pada keadaan mengantuk, tidur dan menurun patologis pada gangguan, kerusakan
bagian-bagian otak yang menggurus kesadaran.
Faktor apa pun yang mengganggu fungsi sistem retikularis
aktivans asendens akan menyebabkan kesadaran menurun, mungkin hingga koma da
kematian. Pada gegar otak, terjadi guncangan di perbatasan pons dan mesensefalon
yang mengganggu fungsi sistem retikularis di sini dan menyebabkan kesadaran
menurun. Terjadinya edema di daerah ini, dapat menimbulkan keadaan yang disebut
status grogi. Hal ini mungkin terjadi pada trauma kepala, di antaranya ketika
bertinju. Sang pasien dapat melakukan kegiatan di rumah sehari-hari di dalam
keadaan kesadaran menurun disertai amnesia setelah siuman.
Tingkat-tingkat penurunan kesadaran.
Secara kualitatif, tingkat-tingkat kesadaran ialah sebagai
berikut:
1. Apatis, yaitu tiada perhatian terhadap
sekelilingnya dan diri sendiri.
2. Somnolen, yaitu keadaan mengantuk, cenderung
tidur, dapat dibangunkan.
3. Sopor, yaitu keadaan seperti tidur lelap,
tetapi dapat disadarkan. Dengan rangsang nyeri, ada reaksi gerakan atau membuka
mata, tetapi kesadaran cepat menurun lagi.
4. Koma. Pada koma lebih ringan, masih ada reaksi
terhadap rangsang nyeri, refleks-refleks tendo masih ada. Pada koma berat tidak
ada rekasi lagi.
Secara kuantitatif, tingkat kesadaran diukur
dengan skala koma Glasgow atau skala koma lainnya. Skala
koma Glasgow adalah metode klinis paling umum yang digunakan untuk mengukur
tingkat keparahan cedera otak (GCS; Teasdale & Jennett, 1974). GCS tarif
respon verbal, perilaku membuka mata, dan respon motor terbaik dalam skala
mulai dari poin 3 sampai 15.
GCS
sensitif terhadap cedera kepala sedang dan berat dan berguna untuk memprediksi
hasil neurobehavioral. Cedera kepala diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Cedera ringan : setidaknya 13 poin
b.
Cedera sedang : 9-12 poin
c.
Cedera parah : 8 atau sedikit poin
Pada seluruh kasus ketidaksadaran perlu diingat, bahwa semua
tes psikologis baru boleh dilakukan setelah kesadaran normal.
Daftar Pustaka:
Markam, SS. 2006. Dasar-Dasar Neuropsikologi Klinis. Sagung
Seto: Jakarta
Snyder P.J. & Nussbaum. 1995. Neuripsychological
Assesement
Sumber gambar: disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar