Ketika seeorang mengalami stress, tidak hanya terjadi perubahan psikologis,namun juga melibatkan
perubahan fisiologis. Efek fisiologis langsung dapat berasal dari sistem saraf
simpatetik dan aktifnya
hypotalamic-pituitary-adronocortical. Efek fisiologis yang terjadi akibat
stress adalah: meningkatnya detak jantung, meningkatnya tekanan darah,
menurunnya daya tahan tubu, dan meningkatnya aktivitas hormonal. Kemungkinan
timbulnya penyakit akan diperbesar karena adanya pengaruh stress terhadap pola
perilaku seseorang (yang berhubungan dengan kesehatan). Individu yang sedang
stress biasanya memunculkan peningkatan perilaku merokok dan penggunaan
alkohol, rendahnya asupan nutrisi (pola makan tidak sehat), berkurangnya jam
tidur atau sebaliknya, juga penggunaan obat-obatan
Salah satu contoh kasus yang dapat menggambarkan tentang hal ini adalah sebagai berikut: Seseorang wirasasta yang terjerat utang dan sudah mencapai batas waktu
untuk melunasi hutangnya akan mengalami stress. Stressor pada kasus ini adalah
batas waktu pembayaran hutang. Wiraswasta tersebut akan berfikir keras
bagaimana cara yang harus ditempuh untuk melunasi hutang-hutang tersebut.
Mekanisme stress yang terjadi adalah mendekatnya batas waktu pelunasan hutang
(Potential stressor/external event), kejadian ini memungkinkan munculnya
kejadian tidak menyenangkan di masa depan (contoh: kebangkrutan, aset yang harus dijual, dan lain-lain) karena itulah terjadi stress yang memunculkan
respon fisiologis, kognitif, emosi, dan perilaku. Respon fisiologis yang
terjadi adalah meningkatnya tekanan darah, detak jantung, dan menurunnya daya
tahan tubuh hal ini dipicu oleh respon emosi (marah, cemas, dll). Respon
perilaku yang terjadi meningkatnya perilaku merokok(digunakan oleh indindividu
untuk mengurangi stress) rusaknya pola tidur dan pola makann. Hal ini secara langsung
akan memperburuk keadaan fisiologis wiraswasta tersebut. Jika dibiarkan dapat
mengakibatkan serangan jantung (kolestrol naik karena pola makan dan perilaku merokok) atau penyakit lain yang berhubungan dengan tekanan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar